Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertanyaan yang Biasa Muncul Tentang Ikan Discus?

Ikan Discus (Symphysodon spp.) adalah salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari daerah Amazon, Amerika Selatan. Ikan ini terkenal dengan keindahan warna-warni pada tubuhnya dan bentuk cakar yang besar dan lebar. Ikan Discus juga dikenal sebagai ikan yang sangat pintar dan mampu berinteraksi dengan pemiliknya.

Ikan Discus termasuk ke dalam keluarga Cichlidae dan memiliki beberapa jenis seperti Discus Hijau, Discus Turquoise, Discus Marlboro, Discus Red Melon, Discus Red Pigeon, dan masih banyak lagi. Ikan ini termasuk ke dalam jenis ikan hias yang cukup populer di kalangan pecinta ikan hias.

Pertanyaan yang Biasa Muncul Tentang Ikan Discus?

Ikan Discus dapat tumbuh hingga mencapai panjang 20 cm dan memiliki rentang usia antara 8 hingga 10 tahun. Mereka sangat membutuhkan air bersih dan berkualitas tinggi, serta lingkungan yang nyaman dan stabil untuk pertumbuhannya. Ikan Discus membutuhkan perawatan khusus dan lingkungan yang teratur untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan mempertahankan keindahan tubuhnya.

Berikut beberapa pertanyaan dari yang sering muncil terkait ikan discus : 


1. Kenapa Ikan Discus Berubah Warna ?

Perubahan warna pada ikan Discus sebaiknya diwaspadai dan diperhatikan dengan baik, karena bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan atau lingkungan di dalam akuarium. Jika perubahan warna disebabkan oleh stres atau perubahan lingkungan, sebaiknya segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan mengurangi stres pada ikan.

Ikan Discus dapat berubah warna karena beberapa alasan, di antaranya adalah:

  • Stres: Ikan Discus yang mengalami stres dapat berubah warna menjadi lebih gelap atau pucat. Stres dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan, perubahan suhu, atau interaksi dengan ikan lain di dalam akuarium.
  • Perubahan Lingkungan: Perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, pH, atau kondisi air dapat mempengaruhi warna ikan Discus. Jika lingkungan ikan Discus tidak stabil atau tidak terjaga dengan baik, maka ikan Discus dapat berubah warna.
  • Kondisi Kesehatan: Kondisi kesehatan yang buruk pada ikan Discus dapat menyebabkan perubahan warna pada tubuh ikan. Jika ikan Discus mengalami infeksi atau parasit, tubuhnya dapat berubah warna menjadi lebih pucat atau gelap.

2. Makanan Ikan Discus Apa Biar Warna nya Keluar ?

Sebaiknya, pilihlah makanan yang diformulasikan khusus untuk ikan Discus, baik berupa makanan hidup seperti cacing sutra, kutu air, atau udang kecil, maupun makanan kering atau pellet yang mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh ikan Discus.

Sementara itu, jangan lupa untuk memberikan variasi makanan yang seimbang dan teratur. Selain itu, pastikan bahwa makanan yang diberikan sudah terlebih dahulu dicuci bersih dan diberikan dalam porsi yang cukup agar tidak mengganggu kondisi kesehatan ikan Discus dan kualitas air di dalam akuarium.

3. Kenapa Ikan Discus Mojok ?

Ikan Discus dapat "mojok" atau bersembunyi di bawah daun atau di sudut akuarium ketika merasa tidak nyaman atau stres. Beberapa alasan mengapa ikan Discus bisa mojok antara lain:

  • Kualitas air yang buruk: Jika kualitas air di dalam akuarium buruk, seperti kadar amonia atau nitrit yang tinggi, maka dapat menyebabkan stres pada ikan Discus. Hal ini dapat membuat ikan Discus mojok atau bersembunyi di tempat yang terpencil.
  • Lingkungan yang tidak cocok: Ikan Discus membutuhkan lingkungan yang nyaman dan aman untuk bisa beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Jika lingkungan dalam akuarium tidak sesuai dengan kebutuhan ikan Discus, misalnya suhu air yang terlalu dingin atau terlalu panas, atau kerapatan ikan yang terlalu banyak, maka dapat membuat ikan Discus menjadi stres dan mojok.
  • Penyakit: Ikan Discus yang sakit atau terinfeksi parasit juga dapat menjadi stres dan mojok. Beberapa penyakit yang sering menyerang ikan Discus antara lain parasit, infeksi bakteri atau jamur, dan infeksi virus.

Jika ikan Discus terus-menerus mojok, sebaiknya segera periksa kondisi air di dalam akuarium dan pastikan bahwa lingkungan dan kondisi air dalam akuarium memenuhi standar yang diperlukan. Selain itu, periksa juga apakah ikan Discus terinfeksi penyakit atau parasit dan lakukan tindakan pengobatan yang sesuai.

4. Kenapa Ikan Discus Tidak Mau Makan ?

Ada beberapa alasan mengapa ikan Discus tidak mau makan:

  • Stres: Ikan Discus dapat merasa stres karena beberapa faktor seperti lingkungan yang tidak cocok, penyakit, atau faktor-faktor lain yang membuat ikan tidak nyaman. Stres dapat membuat ikan Discus kehilangan nafsu makannya.
  • Kualitas air yang buruk: Kualitas air di dalam akuarium yang buruk dapat membuat ikan Discus menjadi tidak sehat dan kehilangan nafsu makannya.
  • Infeksi atau penyakit: Ikan Discus yang terinfeksi penyakit atau parasit mungkin tidak ingin makan. Beberapa gejala penyakit pada ikan Discus meliputi kulit yang terlihat pucat atau berubah warna, muncul bintik-bintik putih, atau hilangnya nafsu makan.
  • Porsi makan yang berlebihan: Memberikan porsi makan yang terlalu banyak pada ikan Discus juga dapat membuat ikan kehilangan nafsu makannya.
  • Perubahan rutin: Ikan Discus yang mengalami perubahan rutin, seperti dipindahkan ke akuarium yang baru, dapat kehilangan nafsu makannya.

Jika ikan Discus tidak mau makan, periksa terlebih dahulu kondisi air di dalam akuarium dan pastikan bahwa kualitas air dalam kondisi baik. Selain itu, pastikan juga bahwa porsi makan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ikan Discus.

5. Kenapa Ikan Discus Tidak Mau Makan ?

Ikan Discus merupakan ikan yang terkenal dengan keindahan warna dan bentuknya, namun terkadang ikan Discus dapat saling berantem. Ada beberapa alasan mengapa ikan Discus bisa berantem antara lain:

  • Wilayah kekuasaan: Ikan Discus dapat menjadi sangat territorial dan cenderung mempertahankan wilayah kekuasaannya. Ketika terdapat ikan Discus lain yang masuk ke wilayah tersebut, maka ikan Discus akan melakukan aksi peringatan atau melawan.
  • Kepadatan ikan: Kepadatan ikan dalam satu tempat tertentu dapat membuat ikan Discus bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan ruang hidup. Hal ini dapat memicu tindakan agresif atau saling berantem antara ikan Discus.
  • Kurangnya makanan: Ikan Discus yang kelaparan atau kekurangan nutrisi dapat menjadi sangat agresif dan mencoba untuk mendapatkan makanan dengan cara saling berantem.
  • Pasangan atau induk betina yang sedang bertelur: Ikan Discus yang sedang berpasangan atau induk betina yang sedang bertelur dapat menjadi sangat agresif dan mempertahankan area di sekitar sarang bertelur mereka.

Untuk menghindari terjadinya perkelahian antar ikan Discus, pastikan untuk memberikan ruang yang cukup dalam akuarium, serta perhatikan jumlah dan jenis ikan yang ditempatkan di dalamnya. Selain itu, pastikan juga bahwa ikan Discus mendapatkan makanan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

6. Kenapa Ikan Discus Berenang Miring ?

Ada beberapa alasan mengapa ikan Discus bisa berenang miring. Salah satunya adalah karena masalah kesehatan, misalnya karena terkena penyakit pada sistem saraf atau organ dalam tubuhnya. Selain itu, ikan Discus yang mengalami stres atau kecemasan juga dapat membuatnya berenang miring. Ikan Discus yang terlalu takut atau merasa terancam bisa mengalami stres dan berenang miring sebagai responsnya. Pemilihan jenis pakan atau jenis air yang tidak cocok bagi ikan Discus juga bisa membuatnya merasa tidak nyaman, dan akibatnya ikan tersebut bisa berenang miring.

Namun, perlu diingat bahwa ikan Discus juga bisa berenang miring karena kebiasaan alaminya. Ikan Discus sering kali berenang melintang dan mendatar, namun kadang-kadang juga cenderung berenang miring atau condong ke satu sisi. Hal ini bukan masalah kesehatan atau stres, melainkan cenderung merupakan kebiasaan atau karakteristik dari ikan Discus itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakteristik ikan Discus dan memperhatikan apakah ada gejala-gejala yang menyertai perilaku berenang miring, seperti mengambang terlalu lama atau tidak bisa mengontrol arah gerakan saat berenang

7. Kenapa Ikan Discus Ada Bintik Hitam ?

Bintik hitam pada ikan Discus bisa menjadi indikator kesehatan ikan tersebut. Jika bintik hitam tersebut bersifat alami, maka tidak perlu khawatir. Bintik hitam alami pada ikan Discus biasanya merupakan ciri khas dari spesies tertentu atau varian yang diturunkan dari varian-varian tertentu. Bintik hitam ini cenderung terlihat lebih mencolok pada ikan Discus yang berwarna cerah, dan bisa menjadi karakteristik yang menarik bagi para pecinta ikan Discus.

Namun, bintik hitam pada ikan Discus juga bisa menjadi tanda-tanda penyakit atau masalah kesehatan yang lebih serius. Bintik hitam yang tidak wajar biasanya disebabkan oleh bakteri atau parasit, dan bisa menyebar ke seluruh tubuh ikan. Selain itu, lingkungan yang tidak sehat atau buruk juga bisa menjadi penyebab bintik hitam pada ikan Discus. Oleh karena itu, penting untuk memantau kesehatan ikan Discus secara teratur, termasuk memeriksa keberadaan bintik hitam yang muncul pada tubuhnya.

8. Kenapa Ikan Discus Makan Telur ?

Alasan ikan discus memakan telur adalah karena mereka secara alami adalah predator yang memakan telur dan larva di alam liar. Ikan discus juga memiliki naluri untuk mencari sumber makanan yang mudah dan dapat dicerna. Telur yang diletakkan di dalam akuarium menjadi sasaran empuk bagi ikan discus untuk dimakan karena kandungan proteinnya yang tinggi. Terlebih lagi, ikan discus juga cenderung makan telur karena mereka merasa stres atau tidak nyaman dengan lingkungan akuarium yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Jika ikan discus Anda terus-menerus memakan telur, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Pertama, pastikan lingkungan akuarium memenuhi kebutuhan ikan discus seperti suhu, pH, dan kualitas air yang baik. Kedua, pertimbangkan untuk memberikan pakan yang seimbang untuk mengurangi keinginan ikan discus untuk mencari sumber makanan alternatif. Terakhir, coba gunakan perlindungan untuk telur seperti penjaga telur atau tempat pemijahan yang terpisah dari ikan discus untuk memastikan keberhasilan penetasan telur. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, ikan discus Anda akan tetap sehat dan terhindar dari kebiasaan memakan telur.

9. Apakah ikan discus bisa dipelihara bersama dengan jenis ikan lainnya?

Ikan discus bisa dipelihara bersama dengan jenis ikan lainnya di dalam satu akuarium, namun perlu diperhatikan bahwa ikan yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan lingkungan ikan discus. Sebaiknya memilih ikan yang memiliki kebutuhan lingkungan dan suhu air yang serupa dengan ikan discus. Selain itu, perlu dihindari memelihara ikan yang memiliki sifat agresif atau dapat memakan ikan discus. Beberapa jenis ikan yang sering dipelihara bersama dengan ikan discus adalah rasbora, corydoras, neon tetra, cardinal tetra, dan ram cichlid.

Rasbora adalah ikan kecil yang sering dijadikan teman ikan discus. Ikan ini memiliki warna cerah dan gerakan yang lambat, sehingga cocok untuk dipelihara bersama dengan ikan discus yang aktif. Corydoras juga sering dipilih sebagai teman ikan discus karena memiliki gerakan yang lambat dan dapat menjaga kebersihan dasar akuarium. Neon tetra dan cardinal tetra memiliki ukuran kecil dan warna cerah yang mencolok, sehingga cocok untuk dipelihara bersama dengan ikan discus yang memiliki warna indah. Sementara itu, ram cichlid memiliki sifat yang tidak terlalu agresif dan cocok dipelihara bersama dengan ikan discus yang memiliki sifat yang lebih tenang. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis ikan cocok dipelihara bersama dengan ikan discus. Sebaiknya melakukan pengecekan dan konsultasi dengan ahli sebelum memutuskan untuk memelihara jenis ikan yang berbeda dengan ikan discus di dalam satu akuarium.

10. Apa saja jenis ikan yang sering dijadikan teman untuk ikan discus di akuarium?

Dalam memilih ikan yang cocok untuk dipelihara bersama dengan ikan discus, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kecocokan parameter air. Ikan discus memiliki kebutuhan suhu air yang cukup tinggi, yaitu sekitar 26-30 derajat Celsius, dengan pH berkisar antara 6,0 hingga 7,5. Oleh karena itu, ikan yang dipelihara bersama dengan ikan discus harus memiliki kebutuhan lingkungan yang serupa. Beberapa jenis ikan yang sering dijadikan teman untuk ikan discus di akuarium adalah neon tetra, cardinal tetra, corydoras, dan rasbora.

Neon tetra merupakan salah satu jenis ikan kecil yang cocok dipelihara bersama dengan ikan discus. Neon tetra memiliki warna biru yang mencolok pada bagian atas tubuhnya, sehingga membuat ikan discus semakin terlihat indah. Cardinal tetra juga memiliki warna biru yang mencolok pada bagian atas tubuhnya, sehingga cocok untuk dipelihara bersama dengan ikan discus. Corydoras adalah jenis ikan dasar yang memiliki pergerakan yang lambat dan cocok untuk menjadi teman ikan discus yang lebih aktif. Sementara itu, rasbora memiliki warna merah yang mencolok pada bagian ekor dan siripnya, sehingga bisa menambah keindahan di dalam akuarium.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis ikan cocok dipelihara bersama dengan ikan discus. Ada beberapa jenis ikan yang tidak cocok dipelihara bersama dengan ikan discus karena memiliki kebutuhan lingkungan yang berbeda. Beberapa jenis ikan seperti ciclids dan gurame, misalnya, seringkali tidak cocok dipelihara bersama dengan ikan discus karena memiliki kebutuhan lingkungan yang berbeda dan bisa menjadi agresif terhadap ikan discus. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan pengecekan dan konsultasi dengan ahli sebelum memutuskan untuk memelihara jenis ikan yang berbeda dengan ikan discus di dalam satu akuarium.

11. Apa yang menjadi penyebab ikan discus stress dan bagaimana cara mengatasinya?

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikan discus mengalami stres di antaranya adalah lingkungan yang tidak sesuai, perubahan suhu air yang tiba-tiba, ketidakcocokan dengan jenis ikan lain di dalam akuarium, serta keberadaan parasit atau bakteri yang menyerang tubuh ikan. Ketika ikan discus mengalami stres, mereka dapat menunjukkan gejala-gejala seperti kehilangan nafsu makan, kehilangan warna, gerakan yang lambat, dan kurang aktif. Untuk mengatasinya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu penyebab stres dan mengatasinya. Jika lingkungan tidak sesuai, maka perlu disesuaikan dengan kebutuhan ikan discus, seperti meningkatkan suhu air atau mengganti air yang tercemar. Jika terdapat parasit atau bakteri yang menyerang tubuh ikan, maka perlu dilakukan pengobatan dengan obat yang sesuai.

Selain itu, memberikan makanan yang baik dan seimbang juga bisa membantu mengurangi stres pada ikan discus. Hindari memberikan makanan yang berlebihan dan pastikan ikan discus mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanannya. Juga, penting untuk memperhatikan kondisi kualitas air dan memastikan pH dan suhu air sesuai dengan kebutuhan ikan. Menerapkan aturan feeding yang baik juga dapat membantu mengurangi stres pada ikan discus. Dalam menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan ikan discus, perlu dilakukan perawatan secara teratur dan menyeluruh, seperti membersihkan akuarium secara berkala, memonitoring parameter air, dan memberikan makanan yang sehat. Dengan cara ini, ikan discus dapat tetap sehat dan terhindar dari stres yang berlebihan.

12. Apa yang harus diperhatikan dalam memilih pasangan ikan discus untuk dikawinkan? 


Memilih pasangan ikan discus untuk dikawinkan merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam upaya reproduksi ikan discus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan ikan discus yang cocok untuk dikawinkan. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah usia. Pasangan ikan discus yang baik untuk dikawinkan adalah ikan discus yang sudah dewasa, yaitu berusia sekitar 1,5-2 tahun. Pasangan ikan discus yang lebih muda atau lebih tua dari rentang usia tersebut biasanya kurang cocok untuk dikawinkan karena kurang stabil dalam hal kesehatan dan reproduksi.

Selain itu, perhatikan juga karakteristik ikan discus yang akan dipilih sebagai pasangan. Pastikan ikan discus yang dipilih memiliki warna dan corak yang cocok dan seimbang. Memilih pasangan ikan discus yang memiliki warna dan corak yang berbeda-beda bisa menghasilkan anak ikan dengan warna dan corak yang lebih beragam. Perhatikan juga ukuran tubuh pasangan ikan discus, sebaiknya memilih pasangan ikan discus yang memiliki ukuran tubuh yang seimbang. Selain itu, perhatikan juga kondisi fisik ikan, pastikan ikan discus yang dipilih sebagai pasangan dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan dapat memilih pasangan ikan discus yang cocok untuk dikawinkan dan menghasilkan anak ikan yang sehat dan berkualitas.

13. Bagaimana cara melakukan pemijahan ikan discus yang berhasil?


Pemijahan ikan discus dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

Persiapan Kondisi Air

Pastikan kondisi air yang akan digunakan untuk pemijahan sudah sesuai dengan kebutuhan ikan discus. Suhu air harus sekitar 29-30 derajat Celsius, pH berkisar antara 6,0-6,5, dan tingkat kekeruhan air rendah.

Persiapan Induk Ikan

Pilihlah ikan discus yang sehat dan matang secara seksual sebagai induk pemijahan. Biasanya, induk jantan memiliki ukuran kepala lebih besar dan memiliki garis vertikal yang lebih terlihat, sedangkan induk betina umumnya memiliki perut yang lebih membulat. Berikan makanan yang bergizi pada ikan selama persiapan.

Persiapan Tempat Pemijahan

Buatlah tempat pemijahan yang sesuai dengan kebutuhan ikan discus. Anda bisa menggunakan aquarium khusus untuk pemijahan, atau memasang separator di dalam aquarium induk. Pastikan lingkungan pemijahan tersebut bersih dan tidak ada tumbuhan atau benda keras yang bisa membahayakan ikan selama pemijahan.

Pemijahan

Setelah lingkungan pemijahan siap, pindahkan induk jantan dan betina ke tempat tersebut. Ikan discus biasanya akan mulai membangun sarang berupa cakram atau batang daun di permukaan substrat. Setelah sarang selesai, induk jantan akan mengeluarkan sperma yang akan dibuahi oleh telur yang dikeluarkan oleh induk betina.

Perawatan Larva

Setelah telur menetas, larva ikan discus akan menempel pada permukaan substrat atau di dalam sarang. Berikan makanan yang sesuai untuk larva, seperti infusoria atau telur artemia yang sudah di eclos. Pastikan kondisi air tetap stabil dan tidak ada gangguan dari ikan lain atau bakteri.

Itulah beberapa langkah untuk melakukan pemijahan ikan discus yang berhasil. Selalu perhatikan kebersihan dan kondisi air selama proses pemijahan dan perawatan larva.

14. Berapa lama waktu inkubasi telur ikan discus?

Waktu inkubasi telur ikan discus bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti suhu air, kualitas telur, dan kondisi kesehatan ikan. Secara umum, waktu inkubasi telur ikan discus adalah sekitar 48-72 jam sejak telur tersebut diletakkan oleh pasangan ikan discus.

Namun, perlu diingat bahwa pada suhu air yang lebih rendah dari 28 derajat Celsius, waktu inkubasi telur ikan discus bisa lebih lama. Sebaliknya, pada suhu air yang lebih tinggi dari 30 derajat Celsius, waktu inkubasi telur ikan discus bisa lebih cepat. Oleh karena itu, perlu menjaga suhu air pada rentang yang ideal untuk memastikan keberhasilan dalam inkubasi telur ikan discus.

Selain itu, perlu diingat bahwa setelah telur menetas, larva ikan discus membutuhkan perawatan yang cermat dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Pemberian makanan yang tepat dan menjaga kebersihan lingkungan akuarium sangat penting untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan larva ikan discus.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering muncul di kalangan penghobies ikan hias mengenai ikan discus. Semoga bermanfaat ya
ikanesia
ikanesia Salam kenal semuanya. Saya adalah penulis utama sekaligus pemilik dari ikanesia.id

Posting Komentar untuk "Pertanyaan yang Biasa Muncul Tentang Ikan Discus? "

close